TUTORIAL - Model
arsitektur menyediakan pendekatan dalam bentuk modular fungsional pada
desain sebuah jaringan. Selain hirarki, modul digunakan untuk mengatur
kumpulan perangkat server (server farm), manajemen jaringan,jaringan-jaringan kampus, Jaringan berskala WAN dan Internet.
* Model jaringan berbentuk hirarki
Menurut
CCDA 640-864 Official Cert Guide (2011,p40), model berbentuk hirarki
(Hierarchical model), memungkinkan kita untuk merancang internetworks,
yang mengkombinasikan fungsi –fungsi, disesuaikan pada hirarki
organisasi. Seperti menyederhanakan sebuah tugas-tugas desain untuk
membangun jaringan, serta memenuhi kebutuhan saat ini dan dapat tumbuh
untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
Model
hirarki menggunakan lapisan-lapisan (layers) untuk menyederhanakan
tugas-tugas pada internetworking. Setiap lapisan fokus pada fungsi
spesifik, memungkinkan Anda untuk memilih sistem dan fitur yang tepat,
untuk setiap lapisan. Model hirarki berlaku baik untuk terminologi
desain LAN dan WAN.
* Manfaat model hirarki
Manfaat menggunakan model hirarki untuk desain jaringan meliputi:
1.Penghematan biaya
2.Memudahkan pemahaman perancangan
3.Mudah mengembangkan jaringan karena berbasis modular
4.Memudahkan perawatan (maintenance), dalam melakukan isolasi pemulihan jaringan
Manajer
jaringan dapat dengan mudah mengerti dan menentukan awal perubahan
(transisi) dalam jaringan, yang membantu mengidentifikasi sebuah
kegagalan, karena akan lebih sulit memecahkan masalah, jika desain
secara hirarki atau pembagian segment tidak digunakan.
* Desain jaringan berbentuk hirarki
Pada
gambar 3.3 menunjukkan secara umum, desain hirarki yang diterapkan pada
terminologi LAN, dan dibagi menjadi tiga lapisan (layers), menurut CCDA
640-864 Official Cert Guide: (2011,p41) :
Gambar 2.5: Model hirarki terdiri dari: Core, Distribution, and Access
Sumber: CCDA 640-864 Official Cert Guide: (2011,p41)
Adapun lapisan-lapisan yang membagi hirarki jaringan komputer berdasarkan CCDA 640-864 Official Cert Guide: (2011,p41) adalah:1.Core Layer (Lapisan Core)
Core
layer (lapisan inti) adalah lapisan yang menangani switching
berkecepatan tinggi dan sangat penting, karena menunjukkan karakteristik
jaringan, bagi sebuah corporate atau perusahaan.
Ciri-ciri jaringan lapisan core (core layer):
a.Fast Transport
b.Kehandalan tinggi
c.Adanya redundansi
d.Toleransi kesalahan
e.Latensi rendah dan pengelolaan yang baik
f.Terbatas dan diameter yang konsisten
g.QOS (Quality Of Service)
Ketika
jaringan menggunakan perangkat router, jumlah lompatan (hop) antara
router yang satu dengan yang lainnya disebut diameter. Sebagai catatan,
sangat dibutuhkan sebuah diameter yang konsisten diantara hirarki
jaringan. Perjalanan dari satu stasiun (node) ke stasiun (node) yang
lain diantara backbone, harus memiliki jumlah hop yang sama. Jarak dari
stasiun akhir (node) ke server dalam backbone juga harus konsisten.
Membatasi
diameter internetwork, menyediakan kinerja yang dapat diprediksi dan
kemudahan dalam troubleshooting. Kita dapat menambahkan router yang
berjalan pada layer distribusi dan klien LAN ke dalam model hirarki,
tanpa meningkatkan diameter pada lapisan core.
2.Distribution layer (lapisan distribusi)
Lapisan
distribusi didalam jaringan adalah titik isolasi di antara lapisan
jaringan access dan lapisan core. Lapisan distribusi dapat memiliki
banyak aturan, termasuk melaksanakan fungsi-fungsi dibawah ini:
a.Konektivitas
berbasis kebijakan (misalnya, memastikan bahwa lalu lintas yang dikirim
dari jaringan tertentu diteruskan ke satu antarmuka, sementara semua
lalu lintas lainnya diteruskan keluar antarmuka yang lain adanya access
list.
b.Redundansi dan Load balancing
c.Agregasi antara jaringan LAN
d.Agregari antara koneksi WAN
e.Quality Of Service (QOS)
f.Filter keamanan
g.Broadcast atau multicast definisi domain
h.Routing antara Virtual LAN
i.Media Translasi (contoh, antara Ethernet dan Token Ring)
j.Redistribusi antara domain-domain routing (contoh, routing antara dua protokol yang berbeda
k.Sebagai pembatas antara protokol routing yang statik dan dinamis.
3.Access Layer (lapisan akses)
Lapisan akses menyediakan akses pengguna ke segmen-segmen lokal pada jaringan. Fungsi daripada access layer meliputi, yaitu:
a.Layer 2 switching
b.Ketersediaan yang tinggi
c.Keamanan port
d.Inspeksi protokol ARP (Address Resolution Protocol)
e.Spanning Tree
f.Power over ethernet (PoE)
g.Pembatasan rate traffic/policy
h.Virtual access control lists (VACL)
i.Auxiliary VLAN
Pada gambar 2.6 mendeskripsikan layanan switching pada desain jaringan dengan model hirarki:
Gambar 2.6: Layanan switching pada model hirarki jaringan
Sumber: CCDA 640-864 Official Cert Guide: (2011,p46)
Pada gambar 2.7 mendeskripsikan layanan routing pada desain jaringan dengan model berhirarki:
Gambar 2.7: Layanan routing pada model hirarki jaringan
Sumber: CCDA 640-864 Official Cert Guide: (2011,p46)
Keuntungan
lainnya di dalam penerapan jaringan berbasis hirarki adalah, pemisahan
broadcast domain sesuai dengan segment nya masing-masing, sehingga
pemanfaatan kapasitas bandwidth dapat di optimalkan.
Gambar 2.8: Jaringan menggunakan perangkat switch yang rata (flat)
Sehingga menghasilkan suatu broadcast domain yang besar
Sumber: CCNA Discovery Learning Guide: (2008, p4)
Pada
gambar 2.9 dibawah ini menunjukan jaringan yang menggunakan model
hirarki, dan terlihat bahwa pembagian broadcast domain di lakukan secara
terpisah.
Gambar 2.9: Jaringan menggunakan hirarki dan pembagian broadcast domain dilakukan secara terpisah
Sumber: CCNA Discovery Learning Guide: (2008, p4)
Menerapkan
saluran yang memiliki redundansi (backup) pada lapisan core, bertujuan
untuk memberikan jalur alternatif, jika terjadi kegagalan dan kerusakan
pada saluran utama. Ketika perangkat-perangkat layer 3 ditempatkan pada
layer core, jalur redundansi ini dapat digunakan untuk mengatur load
balancing dalam hal menyediakan backup. Melalui penambahan protokol STP
(Spanning Tree Protocol) jalur backup akan di matikan terlebih dahulu
(disable), terkecuali ketika jalur utama putus, maka secara otomatis
jalur backup akan menjadi aktif kembali.
Gambar 2.10: Redundansi dalam topologi mesh yang berbasis hirarki
Semoga berhasil sobat Tutorial,Salam Refzqi
sumber:zaidamin.com